Etika Shalat Tarawih

Bookmark and Share
Etika Shalat Tarawih - Buka Mata. Setelah seharian puasa, maka malamnya dilanjutkan dengan melaksanakan shalat tarawih. Adapun etika shalat terawih adalah sebagai berikut
  • Berjamaah di masjid, disunahkan utk semua kalangan laki-laki & perempuan. Bagi kaum lelaki disunahkan menggunakan pakaian yg rapi & bersih ketika ke masjid, sambil memakai wangi-wangian. Kaum perempuan sebaiknya juga menggunakan pakaian yg rapi, menutupi aurat (aurat wanita di luar rumah adalah hanya muka & telapak tangan yg boleh kelihatan), berjilbab, tidak menggunakan wangi-wangian & make up. Kaum perempuan juga menjaga suara & tindakan agar sesuai dengan etika Islami selama berangkat ke masjid & di dlm masjid.
  • Mengikuti tata cara yg dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yg masih melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau menunggu di masjid sambil membaca al-Qur'an dengan lirih & tidak mengganggu jamaah yg sedang shalat.
  • Membawa mushaf atau al-Qur'an, atau HP yg dilengkapi program al-Qur'an sehingga selama mengisi waktu kosong di Masjid bisa dimanfaatkan utk membaca al-Qur'an.
  • Bagi yg berniat utk sholat malam (tahajud) & yakin akan bangun malam, sebaiknya tidak melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan sholat witir setelah tahajud. Bagi yg tidak yakin bisa bangun malam utk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti imam melaksanakan sholat witir & malam harinya dia masih disunahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa melaksanakan witir. 
  • Dlm melaksanakan salat tarawih juga disunahkan duduk sebentar setelah salam, pada setiap rakaat keempat. Inilah mengapa disebut tarawih yg artinya "istirahat", karena 'mushali' duduk sebentar beristirahat setiap empat rakaat. Tidak ada bacaan khusus selama duduk tersebut, namun disunahkan memperbanyak berzikir. Istilah tarawih sendiri belum ada pada zaman Nabi saw. Pada saat itu salat tarawih hanya disebut dengaan salat malam atau salat 'qiyam al lail'.

Disunahkan juga dlm shalat tarawih utk mengeraskan suara ketika membaca Fatihah & surah.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar