Karapan Sapi

Bookmark and Share
Karapan Sapi - Buka Mata. Madura merupakan salah satu budaya asli khas Madura di mana sapi, dipacu untuk memenangkan sebuah perlombaan. Mungkin dari pembaca sekalian ada yang belum mengerti bahkan sama sekali tidak tahu apa itu Karapan Sapi. 

Dari berbagai sumber yang menyebutkan,sejarah Karapan Sapi sudah dikenal warga Madura sejak abad ke-13. Ketika itu Karapan Sapi pertama kali dipopulerkan oleh Pangeran Katandur dari Pulau Sapudi, Sumenep. Gagasan positif beliau adalah mengenai pengolahan sawah menggunakan sapi menuai banyak pujian dari rakyatnya. Tanah yang tadinya gersang menjadi subur. Hasil panen berlimpah dan pulau Sapudi menjadi pulau yang sangat subur. Tidak lama setelah rakyatnya menikmati hasil panennya yang melimpah, Pangeran Katandur membuat perlombaan berupa balapan sapi yang diadakan di area persawahan. Rakyat pun sangat senang dalam mengikuti perlombaan. Berawal dari situ, setiap panen tiba selalu diadakan Karapan Sapi  dan dikenal hingga sekarang ini.

Karapan Sapi Maduramenggunakan dua ekor sapi dimana bagian pundak dan bahu sapi dipasang sebuah kereta dari kayu sebagai tempat joki berdiri dan untuk mengatur sapi dalam hal arah dan kecepatan. Untuk mengawali Karapan Sapi biasanya diiringi oleh Saronen, yaitu musik gamelan khas Pulau Madura. Joki Karapan Sapi pun biasanya memakai pakaian adat, yang disebut "Pesa'an". Pakaian pesa'an adalah pakaian yang bewarna hitam, baik baju maupun celana dan di bagian dalam bajunya terdapat kaos yang bewarna belang merah dan putih. Dalam perlombaan Karapan Sapi, dibagi dalam beberapa babak. Babak pertama adalah penyelisihan dari kelompok yang menang dan kalah, dan babak kedua mempertandingkan kelompok yang kalah. Serta babak ketiga mempertandingkan kelompok yang menang. Kelompok yang menang, akan mendapat Piala Presiden secara bergilir.

Karapan Sapi Madura pun beragam macamnya, yaitu Kerap Keni (Karapan Kecil), Kerap Raja (Karapan Besar), Kerap Onjhangan (Karapan Undangan), Kerap Karesidenan dan Kerap Jhar-Jharan (Karapan Latihan).

  1. Kerap Keni (karapan kecil) : Karapan sapi ini hanya diikuti oleh orang satu kecamatan saja. Lintasan balapnya sepanjang 110 M. Dan hanya sapi-sapi yang kecil yang boleh diikutkan. Jika menang dalam karapan sapi jenis ini, maka nantinya akan masuk ke karapan sapi yang lebih tinggi lagi tingkatnya. 
  2. Kerap Raja (karapan besar) : Karapan sapi ini biasanya diadakan di ibukota kabupaten setiap hari Minggu. Lintasan balapnya sekitar 120 M dan pesertanya adalah para juara kerap keni. 
  3. Kerap Onjangan (karapan undangan) : Karapan sapi ini hanya diikuti oleh peserta yang mendapat undangan dari sebuah kabupaten. Karapan ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu. 
  4. Kerap Karesidenen (karapan tingkat keresidenan) : Karapan Sapi ini diikuti oleh pemenang dari masing-masing kabupaten di kota Madura. Karapan sapi ini diadakan tiap hari minggu karena merupakan puncak dari musim karapan. 
  5. Kerap jar-jaran (karapan latihan) : Karapan Sapi yang dilakukan hanya untuk melatih sapi-sapi pacuan sebelum mengikuti sebuah perlombaan.
Berikut merupakan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam perlombaan Karapan Sapi:
  • Tukang tongko yaitu orang yang bertugas mengendalikan sapi pacuan di atas kaleles
  • Tukang tambeng yaitu orang yang bertugas menahan tali kekang sapi sebelum dilepas
  • Tukang gettak yaitu orang yang bertugas menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba dapat melesat dengan cepat
  • Tukang tonja yaitu orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi
  • Tukang gubra yaitu orang yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi pacuan
Karapan Sapi selain sebagai budaya, juga bisa dijadikan sebagai pesta rakyat Madura yang dilaksanakan setelah masa panen tiba. Masyarakat Madura juga sangat diuntungkan dengan adanya Karapan Sapi. Diantaranya, mereka diberikan kesempatan untuk membuka usaha di area perlombaan. Mulai dari menjual pernak-pernik khas Madura, makanan khas Madura, pakaian khas Madura, kerajinan khas Madura dan sebagainya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar